Tahukah dikau bahwa lelaki yang terpasung disana adalah diriku
Sadarkah engkau bahwa aku terhempas ganasnya sapuan gelombang samudra
Sudahkah kau tengok gelapnya dunia karena wajahmu tak berpendar semestinya
Pahamkah dikau jikalau bulan pun iri akan keindahan dirimu,duhai rindu
Kala duka beranjak gembira,
Kala durja berganti bahagia,
Kala derita beralaskan cinta,
Tak rasa luka walau menganga,
Tak nampak hampa walau papa,
Duhai rindu, sekuntum bunga keabadian ku persembahkan kepadamu
Abadi terpatri di dalam kalbu
Walau siang berganti malam,
Kala malam beranjak muram…
Hmm,, puitis abiz z…
aktivis itu harus puitis y skrg.,
nice poem,, btw van bikini puisi buat gw dong..! Hehe
Hahah,,ga mesti jadi aktipis kali pus,,yg jleas itu aktipis selalu berkantong tipis,,hahah
ga nyambung,,,
hmm,,jangan ama gw minta di bikininnya ,,ntar ga objektif,,sama yang telah “menegenal” lw lebih dalam ja pus,,,mungkin akan lebih terasa keindahaannya,,,heheh
piss !!